Pengertian Pondok Pesantren        
        Pondok Pesantren adalah gabungan dari kata '' pondok'' dan '' pesantren ''.Menurut Istilah Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab yaitu funduq ( فُوْنْدُوْقٌ) yang artinya : Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa, pondok berarti madrasah atau asrama yang digunakan untuk mengaji dan belajar agama Islam.Sedangkan pesantren sendiri adalah berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah shastri dan di ambil dari bahasa Sanskerta, yang bermakna : orang-orang yang mengetahui kitab suci agama hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci Hindu".


        Secara istilah, pondok pesantren adalah tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri, yang diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim bersama-sama dalam satu lokasi. Terdapat beberpa pendapat dari banyak 'Ulama yang memaknai arti dari pondok pesantren. Namun dapat disimpulakan , bahwa pondok pesantren adalah suatu tempat yang didalamnya merupakan lembaga pendidikan islam dengan sistem yang telah diatur sedemikian rupa,dengan kyai sebagai pokok utama dan masjid sebagai pusat lembaga. Pondok pesantrenpun telh dinobatkan sebagai lembaga pendidikan agama yang kuno, tua namun khas. Begitupun Pondok Pesantren Mamba'ul Huda Kaliabu.
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Mamba'ul Huda.


        Pondok Pesantren Mambaul Huda adalah salah satu dari 300-n pondok pesantren di Kabupaten Magelang. Pondo Pesantren Mambaul Huda ini sering kali di singkat dengan PPMH. Pendiri utama PPMH ini adalah seorang alim bernama al-maghfurlah KH. Muchsonuddin yang merintis lembaga pendidikan ini sejak tahun 1954 silam setelah berkelana nyantri di sejumlah pondok dan kiai  baik di Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas dan sederhana. Gemar tabarukkan kepada alim-ulama semasa nyantri yang dilakoninya dengan mengikuti pengajian kilatan atau khataman kitab di beberapa pondok seperti Kencong Kediri. Selain ngalap berkah dengan sinau pada kyai tertentu, ketika khatam kitabnya biasanya sang kyai lantas juga memberikan ‘ijazah sanad’. ’Ijazah Sanad’ dikenal juga dengan istilah silsilah/rantai transmisi keilmuan dari gurunya, lalu gurunya lagi dan terus hingga rantai terakhir pada si muallif kitab tersebut.


        Pada masa awal berdirinya, proses kegiatan belajar mengajar berpusat di sebuah mushola yang amat sederhana. Di tempat itulah mula-mula KH Muchsonuddin membimbing dan mendidik para santri yang pada waktu itu mayoritas berasal dari lingkungan masyarakat sekitar pondok. Itulah mengapa pada waktu awal-awal belum terdapat asrama bagi para santri untuk bermukim. Selepas pengajian mereka lantas pulang ke rumah masing-masing. Dalam tradisi kepesantrenan di pulau Jawa istilah santri model pulang pergi atau non-mukim dikenal juga dengan istilah ‘santri kalong’. Barulah kemudian lambat-laun seiring waktu mulai berdatangan para santri dari berbagai daerah untuk mengenyam di pondok sehingga kemudian dibangunlah asrama pemondokan bagi santri mukim tersebut.


        Hadirnya pesantren ini tak lepas dari upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya yang haus akan pendidikan agama.  Oleh karenanya, ketika mereka hendak mengaji di pesantren ini mereka belajar tentang pasholatan (tata cara untuk menunaikan ibadah shalat). Tata cara menunaikan shalat menjadi materi tes masuk untuk belajar agama di pesantren ini. Sementara kegiatan Madrasah berlangsung di malam hari sementara aktivitas mengaji dilakukan ba’da Shubuh dan ba’da Ashar. Selain itu, ada juga pengajian khusus pengurus.


        Tahun 2000n,Lantas setelah melewati masa-masa yang sangat lama. Mengalami masa pondok dihidupkan kembali dan sampai sekarang sudah mulai berkembang menjadi tempat yang layak di sebut sebagai tempat menimba ilmu.sekarang ini Pondok Pesantren Mambaul Huda setelah sepeninggal beliau Almaghfurlah Kyai H.Muhsonudin dikelalola oleh putra beliaa yaitu Bpk Kyai Muhammad Aminudin Muhson. Dengan perkemabangan pondok yang semakin berkembang


        Lambat laun karena santri PPMH mengalami peningkatan yang pesat, maka pada tahun 2015 silam , berkat inisiatif keluarga Ndalem maka dibentuklah pondok cabang yaitu Asrama Putri Mamba'ul Huda 2 yang sering disingkat APMH 2 atau dengan julukan Pondok Kulon. Asrama Putri Mamba'ul Huda 2. APMH ini bertempat di dusun Demangan Barat , Kaliabu, Salaman. Masih dekat dengan pondok pusatnya .Asrama ini diasuh langsung oleh Putra dari KH. Muhsonudin yang ke 3 yaitu, Bpk Ky. Imam Khafidz Ubaidillah beserta Ibu Ny. Mutmainah, kakak ke-dua Bpk Kyai Muhammad Aminudin Muhson .Pada awalnya Asrama ini hanya di khususkan untuk santri yang sekolah di SMK AL-HUDA Kaliabu/setara SMK/MA saja. Namun tahun demi tahun kamipun menerima Santri dari semua kalangan SD/MI, SMP/Mts,SMK/SMA/MA hingga saat ini mencapai kurang lebih 200 Santri.


        Dalam dokumen resmi Yayasan Mambaul Huda yang menaungi berbagai lembaga pendidikan formal dan non-formal, tercatat bahwa tahun resmi berdirinya pondok ini adalah tahun 1959. Berkat kegigihan dan perjuangan tak kenal lelah dari KH. Muchsonuddin yang memiliki 5 orang putra-putri;  pesantren ini terus berkembang dengan tersedianya lembaga pendidikan formal maupun non-formal dengan berbagai tingkatan.
Pendidikan Formal
  • Raudhatul Athfal (RA)
  • Madrasah Ibtidaiyah Al- Islam (MI)
  • Madrasah Tsanawiyah Al-Huda (MTs) 
  • Sekolah Menengah Kejuruan Al-Huda (SMK)
Pendidikan Non Formal
  • Madrasah Diniyah
  • Kajian Kitab Sistem Sorogan dan Bandongan
  • Takhfidz
Fasilitas
  • Asrama
  • Perpustakaan
  • Pos Kesehatan ( Poskestren )
  • Ruang tamu
  • Aula
  • Lapangan
Ekstrakurikuler
  • Tahfidz Qur’an
  • Salat Dhuha Berjemaah
  • Pengajian Kitab Kuning
  • Musyawarah Ma’hadiyah
  • Pendidikan Baca al-Qur’an
  • Pencak Silat Pagar Nusa
  • Hadrah/Rebana '' Mahabatun Nisa' "
  • Pengembangan Berbagai Olahraga
  • Keterampilan Wirausaha
  • Pengembangan Jurnalistik dan Publish
  • Gedung Sekolah
  • Pramuka, PMR, PKS, OSIS
  • Latihan berpidato
  • Diskusi dan Penelitian Ilmiah